
Pada
zaman dahulu sebelum ada desa Brudu diwilayah tersebut ada sumber air yang
mengalir sangat deras. Warga berusaha menutup sumber air tersebut dengan segala
cara agar tidak mengganggu aktivitas warga, warga berupaya menutup sumber
tersebut dengan cara ditutup dengan ijuk ( Serat pohon aren ) dan pasir tetapi
masih keluar air secara brudul – brudul dari situlah asal usul nama Desa Brudu.
Aliran air tersebut mengalir sampai kewilayah barat, wilayah itu sering
digenangi air sehingga jalanan menjadi Jeblok ( Becek ) sehingga dinamakan
Dusun Jeblok, diwilayah sebelah timur ada sumber air ( Kedung ) atau kolam,
karena sudah tidak keluar air maka dinamakan Dusun Kedung Budel / Kedung Bujel,
seiring waktu berjalan dusun Kedung Bujel diganti oleh Bapak Lurah Nawawi
menjadi Kedung Mulyo atau Kedung Urip, agar masyarakatnya urip mulyo (Hidup
Mulia). Bergeser ke wilayah timur Kedung urip ada alas ( Hutan ) Sooko sehingga
dinamakan Dusun Sukorejo, sebelah utara Dusun Sukorejo ada Dusun yang baru
berdiri dan lokasinya yang jauh atau yang tidak mudah didatangi maka dari itu
dinamakan Dusun Plosorejo. Adapun Desa Brudu terbagi menjadi 5 (Lima) Dusun :
1. Dusun
Jeblok
2. Dusun
Brudu
3. Dusun
Kedung Urip
4. Dusun
Sukorejo
5. Dusun
Plosorejo